Ponakanku punya peliharaan, yaitu seekor penyu kecil. Memang kecil, ukurannya tidak lebih dari telapak tangan bayi yang baru lahir. Penyu itu "dikandangkan" di aquarium 15 x 7 cm. Teramat kecil, ya. Di dalam aquarium kecil itu terdapat sebuah batu dan tinggi air tidak lebih dua ruas jari. Maksud hati itu batu itu sebagai tempat bermain si penyu biar tidak terlalu sepi di "kandangnya" yang kecil.
Perawatannya tidak rumit. Cukup diganti airnya satu kali sehari. Sedangkan makanan penyu itu sayuran berdaun hijau, seperti sawi dan jika makanannya habis tambahkan lagi. Tidak terasa penyu itu sudah cukup lama tinggal di "kandang" kecilnya. Seingatku 8 bulan sejak mendapatkannya di pasar malam. Ternyata penyu kecil itu telah tumbuh menjadi penyu berbuntut 1,3 cm. Badanpun lebih tegap meyakinkan.Timbul keinginan untuk mengganti "kandang" kecilnya dengan ukuran yang lebih besar. Tapi nanti saja kalau ada kesempatan hunting-hunting lagi di pasar malam.
Pagi di hari ini, saat aku membersihkan "kandang" kecilnya, aku cemplungin penyu itu di baskom besar (cukup menampung bayi mandi di sana) dengan air hampir penuh. Aku berfikiran si penyu akan berenang sesuka hati dalam baskom itu. Bermanuver layaknya adegan Nerissa, mentor Pi dalam film The Reef. Membayangkannya saja membuatku dag dig deg. Namun apa yang terjadi?? Si penyu hanya diam saja di dasar baskom, dengan kepala dan kakinya masuk ke dalam cangkang. Walaah kenapa ini, matikah ia?? Aku panik, cukup lama penyu itu hanya diam, mungkin ada sepuluh menit.
Termangu aku mengamatinya, harap-harap cemas. Ingin rasanya mengangkat penyu itu keluar, tapi tanganku tertahan. Belum waktunya batinku. Dia bergerak, kepalanya keluar dari cangkang itu. Kakinya mengayuh. Aku tersenyum. Satu,..dua,..tiga, empat,.. hanya empat kayuhan penyu itu mendarat lagi. Adegan itu terus berulang. Tidak sampai hati aku melihatnya, pencapaian paling tinggi hanya lima kayuhan. Tidak lama kemudian penyu itu menyerah. Ia diam seperti semula. Aku panik lagi.
Ku ambil sehelai daun sawi, ku masukkan ke baskom tadi. Berharap keajaiban lain. Ternyata benar, penyu itu bergerak lagi. kali ini lebih bertenaga dari sebelumnya. Hatiku bergemuruh, ingin bersorak berteriak menyemangati penyu itu.. tapi aku tahan. Si penyu berhasil mencapai permukaan, mendekati daun sawi, hanya satu detik ia merosot lagi ke dasar. Aduuh.. hatiku meringis. Penyu kembali mencoba, sama seperti sebelumnya adegan itu berulang-ulang. Lagi, lagi dan lagi. Tapi anehnya ia tidak diam lagi, malah berputar mengitari seluruh dasar baskom, sesekali mengayuhkan kakinya ke atas dan meluncur ke bawah. Seru..
Aku masih berkutat di depan baskom. Tidak mau beranjak. Tidak mau kehilangan momen terhadap si penyu barang sedetikpun. Hanya beberapa menit setelah adegan berputar-putar, penyu kembali menggapai permukaan. Jauh lebih gesit dan mapan. Luar biasa. Sungguh aku hanya bisa melongo menyaksikan. Penyu berhasil mematok daun itu untuk pertama kalinya. Ia berhasil !! Aku bernafas lega. Seperti menyaksikan laga Pi si ikan kecil vs Troy si hiu ganas. Saat Pi berhasil meremukkan Troy, betapa leganya hati Cordelia, kekasih Pi. Itu juga yang aku rasakan, perasaan membuncah dan bangga pada penyu kecil. Sekarang, penyu sudah bisa berlagak, ia bisa berpijak di daunan itu menikmati dengan santai makanannya, dan tidak pernah tenggelam lagi.
Penyu itu mengajarkan untuk tidak kenal menyerah mendapatkan kebebasan. Kebebasan yang memerdekakannya dari ketidakmampuan dan ketidakberdayaan. Mencoba. Gagal. Mencoba lagi. Gagal lagi. Coba coba coba dan coba lagi. Kegigihan itu menjadikannya lebih matang dan dewasa. Penyu itu membuktikan ia mampu bertarung dengan dirinya sendiri. Mampu menggali potensinya yang tidak pernah nampak sewaktu ia masih dalam "kandang" kecil. Keluar dari zona nyaman memang bukan perkara mudah. Tapi saat mendapati pencapaian di tangan, sungguh luar biasa sensasinya. Great!!!
Bagaimana jika penyu itu adalah aku? Kala di suatu kondisi aku ditempatkan pada lingkungan baru, jelas sama sekali berbeda dengan "kandang"ku yang nyaman. Aku bertanya pada diri ini, mampukah aku seperti penyu kecil itu? Ah, sungguh pelajaran berharga di pagi hari ini. Subhanallah...Segala puji bagi Allah yang tidak menciptakan sesuatu apapun di dunia ini kecuali untuk pembelajaran bagi manusia.
0 Response to "Penyu Kecil"
Posting Komentar
Be nice. No spam