Bagi yang pernah jatuh cinta tentu juga pernah merasakan jadi manusia paling bahagia sedunia, apalagi jika cintanya bukan cinta bertepuk sebelah tangan. Dunia serasa milik berdua saja. Lain ceritanya jika bukan "Afgan" yang didapat tapi "D'Masiv". Bisa jadi cinta itu membunuhnya hehhhee..
Ah, siapa sih yang tidak ingin jatuh cinta? Pasti membahagiakan apabila bisa mencinta dan dicinta. Tapi tidak sedikit juga yang punya problem cinta bertepuk sebelah tangan. Dah kebayang donk gimana ga enaknya. Hanya bisa mencinta dan mengagumi saja, tidak ada balasan dengan rasa yang sama. Walaupun ada yang mengartikan cinta itu tidak harus memiliki, tapi pada hakikatnya cinta itu harus memiliki. Dan itu tak terbantahkan. Perbedaannya mungkin terletak pada apa yang harus dimiliki dan tak harus dimiliki pada cinta itu sendiri.
Cinta bertepuk sebelah tangan. Bersiap-siaplah kamu menyetel mp3 lagunya D'Masiv-Cinta ini membunuhku. Cocok banget tuh bagi yang lagi melan. Airmata ga akan cukup mengobati rasa gelisah dihati. Ga mau kan nerawang langit tiap malam hanya buat curhat-curhat sama bulan? ntar kesambet pocong lebih ga enak lagi, hee.. Jangan mau hanya jadi pengagum dalam diam. Dia tidak akan mengerti sikap seperti itu. Dan lebih tidak mengenakkan lagi, kita pengagumnya malah dianggap "aneh bin ajaib". Mungkin itu hanya perasaan risihnya saja yang tidak terlalu suka dikagumi (cara pandang yang dikagumi). Intinya bukan tidak mau dikagumi, siapa sih yang tidak ingin dikagumi? Tapi ini soal kejelasan sikap. Bentuk kagum itu mengarah kemana. Ini dia. Jika rasa kagum itu hanya sebatas kekaguman karena potensi diri, wajar, bisa diterima. Pastinya cara seseorang menunjukkan rasa kagum seperti itu juga dapat diterima. Sebaliknya, jika bentuk rasa kagum itu tidak jelas arah dan maksudnya, ini akan menimbulkan rasa takut, was-was (seperti diteror penguntit heee).
Penting ga sih menyatakan perasaan? Jelas, tentu saja penting. Logikanya bagaimana bisa mendapatkan sesuatu dari orang jika tidak memintanya. Tuhan saja mengajarkan pada kita untuk selalu meminta, bukti karena kita membutuhkan-Nya. "Dan mintalah padaKu, maka Aku akan memberikannya...". Tuhan yang Maha mendengar saja masih lebih menyukai rengekan hambaNya, apalagi manusia, yang memiliki keterbatasan indera.
Lha, gimana pula tuh cara meminta cinta manusia?? Tergantung. Kalau punya keberanian dan siap untuk ditolak, langsung saja katakan.
" Aku sangat menyukaimu, dirimu membuatku mengalami insomnia sepanjang malamku. Hari-hariku tidak lagi tenteram, karena wajahmu selalu saja mengusik kedamaian otakku. Alunan musik menjadi teman setia yang selalu membenarkan sikap konyolku, aku lebih suka berdiam dalam sepi hanya untuk menikmati senyum di wajahmu. Jantungku berdetak tak karuan jika aku berada di dekatmu. Jika ada dokter yang mau membawaku ke meja operasi sekarang, percayalah dirimu akan melihat betapa indah namamu terukir dihatiku. Mau kah dirimu menemani hari-hariku, mencicipi suka dukanya kehidupan? Aku berjanji akan selalu membuatmu menjadi manusia paling beruntung di dunia, karena cintaku......"Kalau beruntung, sebuah ciuman dan genggaman tangan yang hangat akan didapat. Matanya berbinar dan hatinya menjadi selembut salju karena permintaan cinta dari seseorang. Kalau kurang beruntung, bisa saja sebuah tamparan keras akan mendarat di pipi meninggalkan jejak lima jari di sana. Belum lagi cercaan rentetan kata-kata yang tajam keluar dari mulutnya. Sakit pasti, tapi bukan karena tamparan melainkan sakit karena merasa tidak dihargai dan direndahkan. Itulah resiko, berani mencintai berani juga menanggung resiko sakit hati. Tapi jangan terlalu bodoh, kita tidak berhak menerima perlakuan seperti itu. Antisipasi diri supaya tidak sampai kejadian.
Kalau tidak cukup berani bermain kata, bermain secara halus juga boleh dicoba. Mungkin memberikan perhatian dan pemujaan terhadapnya dalam bentuk sikap lebih terkesan gentle. Ini lebih kepada pengenalan dan penerimaan diri orang itu terhadap diri sendiri. Mengenalnya luar dan dalam, akan membantu memudahkan diri sendiri menerima dia apa adanya, dan perhatian yang tercurahpun akan terkesan natural. Manusia itu diciptakan dengan "rasa" dalam dirinya. Dengan sendirinya, lambat laun setiap perhatian yang kita berikan akan direspon dengan rasa nyaman dihatinya, selanjutnya menimbulkan benih cinta. Hehee so sweet..
Cinta itu memang harus diungkapkan. Tidak penting akan diterima atau tidak, toh, setiap manusia berhak memilih. Asal jangan memaksakan cinta saja. Kembali lagi ke persoalan kepemilikan terhadap cinta. Apa sebenarnya yang dimaksud cinta itu tidak harus memiliki? Sekali lagi ditegaskan cinta itu harus memiliki !!! Jadi kalau memang mencintai, yang harus dimiliki ya cinta itu sendiri. Tidak Adil rasanya jika cinta itu tidak saling memiliki. Dia akan mati, karena tidak ada yang menyirami. Pentingnya memiliki dalam cinta itu adalah agar saling menghidupkan menjadi nuasa keindahan. Cinta yang mampu melakukan semua itu, cinta yang saling memiliki. Tanpa memiliki cinta dua arah, akan terjadilah seperti yang disampaikan D'Masiv dalam lagunya-cinta ini membunuhku. Hati itu akan mati karena menghadapi kenyataan dan tekanan perasaan.
Apa yang tidak harus dalam cinta? yaitu memiliki raga, fisik dan yang kasat mata. Tapi tidak dipungkiri juga penyempurna cinta adalah pemilikan seutuhnya. Tanpa pemilikan seutuhnya, cinta itu akan mudah bimbang dan gamang. Mudah patah, karena ia rapuh. Si pencinta harus punya keahlian dalam menjalani cinta seperti ini. Komitmen yang tinggi dan ego yang terkendali sangat dibutuhkan, supaya perahu cinta itu tetap pada haluan meski di kemudikan dengan remote kontrol. Lebih baik cinta seperti ini hindari saja, karena banyak godaannya.
Untuk bisa merasakan cinta sejuta rasa-nya Afgan, tidak muluk-muluk kok, segera dapatkan kaset dan CD-nya (hehee ngelantur). Begitu juga perumpamaan untuk cinta, dapatkan cintanya karena cinta itu harus memiliki. Jika tidak bisa memiliki, tinggalkan saja, kejar cinta-cinta yang lebih indah dan berwarna, yang mantap memberikan cintanya untuk dimiliki.
5 April 2014 pukul 01.33
My dear..
Aku profesional koq beib.. cintaku sudah teruji jarak dan waktu. ada sertifikat ISO-nya hehee..Keahlian itu aku dapat dari kitab cinta yang dirimu serahkan padaku. Isinya tentang ayat-ayat cinta nan syahdu. Siapapun yang membaca pasti terkesima dengan keindahannya. Aku mendengar suara Afgan ^_^
~Rin,