Mari kita bicara
Berdua saja
Dari hati ke hati tentunya
Kamu masih mendengarku?
Iya. Aku ingin berkeluh kesah sedikit
Masih inginkah kamu mendengarku?
Tidak akan panjang lebar
Kita buat sesingkat mungkin saja
Masih samakah rasa kita?
Mungkin tidak.
Yakinlah,
iya, tidak sama lagi
Kamu lelah?
iya, dan juga, tidak
Lantas?
Ramuannya kita racik baru lagi
Bukan seperti yang dulu
Kamu bosan?
Tidak. Hanya saja,
ramuan kita jarang tersentuh
Tidak tau lagi rasanya seperti apa
Maksudnya, hambar?
Bukan. Aku tak bisa meracik lagi
Bejananya tak lagi utuh
Tak akan hilang
Hanya berubah rasa
Rasa yang lebih tawar
Pelepas dahaga
Bukan lagi memabukkan
Bukan lagi vanilla dan cherry
Kamu bisa?
Iya. Tidak akan hilang
Tidak akan hilang
Hanya berubah rasa
Meramu lagi
Rasa yang lebih tawar
Bisa dinikmati kapan saja
Benar.
Tak ada cadar
Tak ada tirai
Hanya cara baru
Iya.
Cara lama tak bisa lagi
Ramuan kita kali ini,
untuk semua penikmat
Aku merindukan para penikmat itu
Terasa menjauh mereka
Iya. Dari gubuk kita tentunya
Undang mereka lagi
Kita saja terasa sunyi
Kita nikmati racikan baru
Iya. Bersama mereka.
Mereka terlalu berharga
Kita saja terlalu sunyi
Siapkan undangan, ya?
Kita sambut tamu kehormatan kita
Gubuk ini kita jadikan lagi istana
Iya. Tentu saja karena mereka
Aku merindu mereka
Kita saja,
terlalu sunyi
0 Response to "Racikan Baru"
Posting Komentar
Be nice. No spam