Hutan Belukar


Tidak ada yang tau seperti apa persisnya jalan yang akan ditempuh. Namun, jalan itu bukannya tidak ada. Hanya saja masih di tumbuhi semak belukar. Atau bahkan hutan rimba. Atau kamu suka dengan pengandaian seperti air laut? Hujan? Senja, barangkali?

Walau aku suka laut, hujan dan senja tapi semak belukar dan hutan rimba juga tidak kalah menariknya. Keduanya penuh misteri. Ganas dan juga menyesatkan. Semak belukar. Siapa yang tidak kenal rupa tanaman ini. Tidak tampak ada keelokan padanya. Tanaman perdu yang dapat tumbuh hampir di segala jenis tanah, ia lah si semak belukar. Bagaimana jika jalan yang akan kamu tempuh, harus melewati  semak belukar? Ia bukan lagi belukar yang dapat kamu cabut begitu saja. Ia dan semak-semak lainnya dalam satu simbiosis. Belukar yang bisa membelit langkahmu. Jika sedang sialnya, kamu juga tak jarang akan dikagetkan dengan desisan ular tanah. Itu hanya berlaku untuk belukar di tepi jalan. Belukar tak terawat, belukar tak tertata. Belukar yang dipenuhi ular berbisa. 

Pernah menginjakkan kaki di lapangan sepakbola atau lapangan golf? Bagaimana menurutmu tentang semak belukarnya? Ah, aku lupa. Kamu menyebutnya bukan semak belukar lagi, tapi "rumput hijau". Lupa terkadang. Itulah beda belukar dalam "sangkar" dengan belukar di tepi jalan. Kakimu akan sangat nyaman menapak di atasnya. Bahkan mungkin kamu akan melepaskan alas kakimu untuk merasakan kelembutan dan kemegahan "rumput hijau" itu. Kamu merasa tidak akan tersesat di dalamnya. Tidak akan ada jebakan, pikirmu. Tidak akan ada ular-ular menakutkan. Kamu akan nyaman berjalan. Sungguh aku pertegas, itu hanya pikiranmu.

Bagaimana dengan hutan rimba? Hampir sama dengan belukar. Tapi tempat ini adalah sarang misteri, sekaligus tempat yang paling disukai oleh pemburu. Tentu saja karena misterinya.

Pohon. Suara pohon. Mereka terlihat diam, tapi sesungguhnya pohon-pohon itulah yang paling riuh. Kala angin bertiup, dia berbisik. Kala burung bertengger, dia berkicau. Kala monyet berayun, dia memekik. Hebat sekali penyampaiannya padamu. Jika kamu tersesat, bertanyalah pada pohon kemana arah jalan keluar. Tapi kamu akan keluar kemana? 

Hutan tidak sedangkal semak belukar. Ia lebih bermagnet menyeret dirimu. Jauh ke dalam hutan. Boleh jadi kamu beranggapan kamu tersesat, atau memang itu tujuanmu mengikuti tarikannya. Hanya kamu yang tahu jawabannya. 

0 Response to "Hutan Belukar"

Posting Komentar

Be nice. No spam